Banjir Melanda Jakarta

Anggota Senkom menyusuri perumahan penduduk untuk menjaga kamtibmas dan mendata jumlah korban banjir di Jakarta.

Judul Berita 2

Keterangan foto berita 2.

Judul Berita 3

Keterangan foto isi berita 3.

Judul Berita 4

Keterangan berita isi 4.

Judul Berita 5

Keterangan foto isi berita 5.


SELAMAT DATANG DI WEB SENKOM LOKAL01 KOTA KOTAMOBAGU SEMOGA BERMANFAAT SENKOM MENEMBUS JARAK TANPA BATAS

Chating Dengan Admin

Ketua Senkom Kotamobagu

Ketua Senkom Kotamobagu
Suheriyanto,S.Km

Penulis Blog

Penulis Blog
Kang Aan Sulut.01.10

POLRES BOLMONG


.

Popular Posts

Rabu, 03 Agustus 2011

Helikopter Jatuh Di Bitung

  Helikopter nahas jenis Bell 412 dengan nomor penerbangan PK-FUG yang terjatuh di Pegunungan Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Rabu sore, 3 Agustus 2011, menewaskan sembilan orang. Satu lagi kritis akibat mengalami patah tulang tangan kanan dan dua kakinya.

Sebanyak 10 orang yang delapan di antaranya adalah karyawan PT Nusa Halmahera Minerals (PT NHM) ini ikut dalam penerbangan helikopter milik PT Nyaman Air yang dikontrak oleh PT NHM. Helikopter tersebut dipiloti Edy Purwanto dengan tenaga mesin, Rumaidy. Helikopter itu terbang hanya 3 menit di udara dan lepas kontak di sekitar Gunung Dua Saudara setelah sebelumnya take off dari Bandara Sam Ratulangi.

Dari 10 awak kapal tersebut, satu orang yang kritis bernama Dian R. Rudiansah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Manembo-nembo Bitung, Kamis, 4 Agustus 2011, sekitar pukul 02.15 WITA. Korban ditemukan tim Gabungan SAR dan Kepolisian Bitung.

Sementara, dari 10 awak kapal ini, terdapat empat orang warga Australia yang ikut menjadi korban. Keempat warga Australia ini juga merupakan karyawan dari PT NHM.

Tim Gabungan SAR dan Kepolisian Bitung sempat mengalami kesulitan mengevakuasi helikopter nahas tersebut. Pasalnya, kondisi lokasi jatuhnya helikopter berkabut saat pencarian pada tengah malam. Tim SAR harus menggunakan alat bantu untuk mengeluarkan korban karena posisi helikopter yang terjepit.

“Memang agak sedikit susah, karena selain berkabut, posisi helikopter juga tidak baik,” ujar anggota tim gabungan Basarnas dari PMI KSR Sulawesi Utara, Opo Irwan Lalegit.

Tim gabungan berhasil menemukan lokasi puing jatuhnya helikopter sekitar pukul 01.00 WITA. Kondisi heli tersebut hancur berantakan. Lokasi jatuhnya helikopter PT Nyaman Air yang disewa PT NHM itu tepat di sebelah selatan Gunung Dua Saudara dengan ketinggian 677 meter di atas permukaan laut.

Kamis, 28 Juli 2011

Pelatihan Dasar S.A.R bagi para remaja

Pada tanggal 28/07/2011 anggota S.A.R Senkom Mitra Polri Sulawesi Utara Sdr.Suryadi A.F bersama Sdr.Aan Dwi Sandi mengadakan pelatihan dasar S.A.R yang di ikuti para remaja di Sulawesi utara.Acara ini di maksutkan agar para remaja bisa berpartisipasi dalam menangani bencana alam ,khususnya menjadi relawan dan penolong bencana alam,dalam acara ini di samapaikan beberapa materi,termasuk di antaranya materi pencarian korban di darat dan di laut,tak lupa disampaikan pula cara mengapung di laut,dan cara membuat pelampung darurat.Salah satu peserta mengatakan "saya awalnya tidak bisa berenang sama sekali dan takut ombak di laut,setelah saya ikut pelatihan ini,saya sudah tidak takut lagi pada ombak dan saya juga bisa teraung di laut"acara ini berjalan sukses,dan diharapkan peserta bisa meneruskan ilmunya kepada masyarakat di wilayahnya masing masing,


Sabtu, 16 Juli 2011

Lokon Mulai Mereda

Aktivitas vulkanik Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (16/7/2011), mulai mereda meski puncak kawah Tompaluan masih mengeluarkan material abu tipis dan asap putih pada pukul 14.50.
Farid Ruskanda, petugas pos pengamat Gunung Lokon dan Soputan, mengatakan, penurunan drastis aktivitas vulkanik dapat diketahui dengan gerakan di perut gunung. Sepanjang Sabtu pagi hingga siang hari hanya terekam satu dua gempa vulkanik.
"Dengan penurunan ini mudah-mudahan aktivitas Gunung Lokon segera berhenti. Akan tetapi, penurunan itu tidak mengurangi ancaman Gunung Lokon. Gerakan vulkanik gunung itu sulit diprediksi, sewaktu-waktu dapat bererupsi," ujar Fari.
Oleh karena itu, pihaknya masih memberi status Awas atas aktivitas Lokon.

Selasa, 12 Juli 2011

Gunung Lokon Meletus,900 Warga Dievakuasi

 
TOMOHON -- Gunung Lokon, di Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa 12 Juli, kembali memuntahkan abu vulkanik. Pantauan wartawan koran ini, abu vulkanik yang dimuntahkan gunung itu diperkirakan mencapai ketinggian ratusan meter.

Gejala-gejala yang ditimbulkan ini sendiri membuat tim tanggap darurat dan segenap stakeholder mulai siaga guna mengantisipasi hal terburuk yang bakal terjadi di Kota Tomohon.

Ketua Tim Tanggap Darurat, Hendra Gunawan kepada sejumlah wartawan

mengungkapkan, letusan didahului dengan adanya gempa tremor dan vulkanik dangkal. “Kami berharap masyarakat tetap waspada, sebab letusan bisa saja terjadi,” ujar Gunawan.

Di saat tim akan melakukan gelar pasukan sekitar pukul 13.20 Wita, Gunung Lokon kembali memuntahkan material debu vulkanik yang luar biasa besar mengarah ke wilayah Kecamatan Tateli, Sea, dan Malalayang.

“Saat ini yang perlu diwaspadai adalah letusan yang mengakibatkan awan panas. Pasalnya, hanya dalam jarak 100 meter warga yang terkena bisa mengalami luka bakar,”  ujarnya. Ditambahkannya, pasca muntahan abu vulkanik, Gunung Lokon kembali menunjukkan penurunan gempa tremor.

Jika sebelumnya mencapai 40 milimeter, kini hanya 0,5 milimeter saja dari catatan seismografi,” ungkap Gunawan.

Aktivitas Gunung Lokan yang selang beberapa hari ini tidak stabil, membuat warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi mulai panik. Untuk menenangkan kepanikan warga Kapolda Brigjen Polisi Carlo Tewu, Dandim Minahasa Letkol Inf Theo Kawatu, Plt Sekot Tomohon Drs Arnold Poli dan Kapolres Tomohon AKBP Marlien Tawas langsung turun di lapangan memantau perkembangan terkini aktivitas gunung tersebut.

Kapolda Brigjen Polisi Carlo Tewu mengungkapkan untuk membantu evakuasi warga, Polda Sulut telah menyiagakan dua kompi Brimob dan satu kompi peleton Sabhara.

Menurutnya, warga yang meninggalkan rumah, tidak perlu khawatir sebab aparat akan menjaganya. “Saya berharap agar warga tetap berdoa sehingga tak ada korban jiwa kalau terjadi hal yang paling buruk

Hidup Sehat,Murah Meriah



Setelah seharian di tempat kerja,sangatlah melelahkan,bahkan membuat stres,tegang otot,dan mudah marah,
Namun ada jalan keluarnya.yang tanpa harus mengeluarkan biaya mahal,yakni dengan berolahraga pagi,Dengan berolahraga pagi,adalah merupakan"Obat penghilang ketegangan dan stres agar segar bugar dan fit"demikian di ungkapkan oleg Gubernur Sulawesi Utara DR.Drs.Sinyo Harri Sarundajang.
Orang nomor satu di Sulawesi Utara ini selalu meluangkan waktunya untuk berolahraga pagi dengan menggunakan "Kendaraan Tanpa Bensin"atau bersepeda santai.
Untuk itu Sarundajang berharap kepada semua warga Sulawesi Utara terlebih pada generasi muda untuk tidak terlalu beranimo pada kendaraan bermotor,tapi kembalilah pada sepeda,"Sepeda masih digunakan di negara-negara maju di dunia saat ini,termasuk di eropa,apalagi di manado mempunyai wilayah untuk bersepeda yang baik,apalagi jalan utamanya"ujarnya.
Info lengkap

Senin, 11 Juli 2011

Perahu Karam di Bengawan Solo,7 Tewas 3 Hilang



Korban tewas perahu tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro, Jawa Timur, hingga pagi ini berjumlah tujuh orang.

Tim SAR gabungan dari Brimob Polda Jatim dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro akan melanjutkan pencarian tiga korban lain pada Selasa (28/6/2011) pagi ini yang masih dinyatakan hilang. Pencarian kemarin dilakukan hingga menelusuri dasar sungai.

Tujuh korban yang sudah ditemukan adalah Ngadiono, juru kemudi perahu, warga Desa Sonorejo, Kecamatan Rengel, Tuban. Selain itu juga ditemukan, Solikin, Sanaji, Kayat, Sunarti, dan Diah.

Mereka adalah warga Desa Lambangan, Kecamatan Soko, Tuban. Satu jenazah lagi adalah Tarji, warga Desa Grabakan, Tuban.

Rata-rata korban ditemukan dalam radius 50 hingga 100 meter dari lokasi tenggelamnya perahu. Para korban juga ditemukan hampir bersamaan karena perahu yang dikerahkan untuk pencarian cukup banyak. Selain itu arus air sungai Bengawan Solo tidak terlalu deras.

Semua korban dibawa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro untuk diidentifikasi. Setelah diketahui identitasnya, korban langsung dibawa pulang keluarga.

Kepala BPBD Bojonegoro Kasiyanto yakin bahwa korban lainnya berada di posisi tidak terlalu jauh dari penemuan kemarin.

“Kami yakin korban belum terlalu jauh hanyut terbawa arus. Kami yakin akan lebih cepat lagi mengevakusinya,” ujarnya.

Tiga korban yang masih dalam pencarian adalah lain bernama Samidi (70), Jamilah (50), dan Suparti (22). Ketiganya warga Desa Lambangan, Kecamatan Soko, Tuban.

Status Siaga, Radius 3km Dari Puncak Gunung Lokon Disterilkan


Gunung Lokon yang berada di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dinaikan statusnya dari waspada menjadi siaga. Akibatnya jalur pendakian ditutup sementara, radius 3 Kilometer dari puncak gunung wajib disterilkan.

"Karena gunung ini kan termasuk gunung yang banyak didaki, dengan peningkatan status berarti kita juga tutup jalur pendakian. Kita sudah minta radius 3 Kilometer dari puncak untuk disterilkan," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono saat dihubungi kami, Selasa (28/6/2011).

Menurut Surono, naiknya status Gunung Lokon disebabkan oleh meningkatnya aktivitas tremor di gunung itu. "Ketinggian hembusan asap panas juga juga semakin meningkat, sehingga statusnya kita naikkan," terangnya.

Kenaikan status gunung Lokon dari waspada menjadi siaga diampaikan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief.

"Status Gunung Lokon naik dari waspada mejadi siaga," ujar Andi lewat pesan singkatnya kepada kami,

Gunung Lokon sendiri terletak di sebelah barat Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) yang juga bersebelahan dengan Gunung Mahawu. Gunung Lokon mempunyai ketinggian 1.580 meter dan merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia.

Gunung ini terakhir meletus pada tahun 2001, akibatnya sebagian wilayah Kota Manado yang berjarak sekitar 25 KM dari gunung itu, ditutupi hujan debu. Material debu yang dikeluarkan dari kawah gunung api ini berbentuk lava pijar dan ketinggiannya diperkirakan mencapai 400 meter.

Data dari Wikipedia menyebutkan, Gunung Lokon pada Oktober 1991 juga pernah meletus yang menimbulkan kerugian material mencapai Rp 1 miliar. Ribuan jiwa penduduk di Desa Kakaskasen I, Kakaskasen II, Kinilow dan Tinoor, ketika itu setempat diungsikan besar-besar ke sejumlah daerah yang dinilai tidak rawan karena atap ribuan rumah penduduk hancur dihantam batu dan debu setebal 15 sampai 20 cm. Dalam musibah tersebut, seorang wisatawan asal Swiss, Vivian Clavel yang berkunjung saat terjadi letusan hebat itu tidak dapat ditemukan. Ia dipastikan tewas tertimbun longsoran lahar dingin.